About Hz

Alamat blog lama hzfuadbatangkysolo.blogspot.com ~ 2014- Januari 2018. Alamat blog baru hzfuad.blogspot.com ~ Februari 2018 -

Blog Pribadi~Saya bersyukur apabila anda menemukan apa yang anda cari disini :)

Rangkuman Materi Biologi Kelas X SMA - PROTISTA

Rangkuman Materi Biologi Kelas X SMA - PROTISTA

PROTISTA



Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup secara berkoloni atau soliter. Memiliki gaya hidup aktif, beragam jenisnya, cara reproduksinya, struktur, hingga fungsi tubuh yang hanya disusun oleh satu sel.

Ciri-ciri

·                  Eukariotik
·                  Uniseluler (hanya memiliki 1 sel)
·                  Ukuran dan bentuk yang bervariasi (asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral)
·                  Hidup secara berkoloni atau soliter
·                  Ukuran tubuh: mulai dari 10 mikron-6 mm
·                  Bergerak dengan flagel(Flagellata), pseudopodia(Rizhopoda), silia(Ciliata) atau dengan gerakan sel  itu sendiri(Sporozoa)
·                  Cara hidup: bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
·                  Hidup di tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll

3 jenis protista

-  Protista mirip hewan (protozoa)
-  Protista mirip tumbuhan (alga)
-  Protista mirip jamur

Klasifikasi Protozoa Berdasarkan Cara Gerak

a.    Flagellata
·                  bergerak dengan flagella atau bulu cambuk
·                  pada umumnya, berhabitat di dalam air
·                  dapat berperan sebagai parasit bagi hewan maupun manusia
·                  memiliki bentuk yang tetap karena memiliki dinding plasma
·                  Respirasi dengan cara difusi oksigen pada seluruh permukaan tubuh
·                  bereproduksi secara seksual (konjugasi) & aseksual (pembelahan biner)
                     contoh: Tripanosoma rhodosiense (sakit tidur), Tripanosoma vaginalis (keputihan pada        vagina), Leishmania tropika(penyakit kulit)

b.    Cilliata
·                bergerak dengan silia/bulu getar
·               mempunyai bentuk yang tetap ( Makronukleus & Mikronukleus )   
·         silia juga berperan sebagai alat penerima rangsangan dari lingkungan di luarnya dan juga sebagai alat untuk menangkap makanannya
·                bereproduksi dengan cara seksual(konjugasi) dan aseksual(pembelahan biner,Kariokinesis  dan Sitokinesis)
·                ekskresi secara eksositosis ( Pecahnya membran sel )
·                respirasi dengan difusi oksigen
·                sebagian menjadi parasit dan herbivor
·                bertahan hidup di lingkungan yang berair tawar atau bertempat lembab dan laut   
                       contoh dari cilliata yang bergerak dengan menggunakan bulu getar: Didinum sp, Vorticella sp

c.    Rhizopoda
·                  bergerak dengan menggunakan kaki semunya (pseudopodia)
·                  dapat bayak ditemui di laut, khususnya di air laut dan air tawar
·                  bereproduksi dengan cara aseksual ( pembelahan biner ) – Kariokinesis - Sitokinesis
·                  makanan berupa alga,bakteri,atau protozoa lainnya
·                  respirasi secara difusi
·                  ekskresi dikeluarkan oleh vakuola makanan dan kontraktil( zat cair dan gas )
·                  Foraminifera dan Radiolaria sebagai bahan pembentuk minyak bumi
      ·              contoh: Amoeba sp

d.    Sporozoa
·         ber-spora
·         tidak memiliki alat gerak
·         untuk bergerak, harus mengubah posisi atau kedudukan tubuhnya
·         hampir semua sporozoa bersifat parasit
·         cara bereproduksi dengan menggunakan spora
·         2 cara bereproduksi, yaitu secara generatif (schizogoni dan sporogoni) dan vegetatif (peleburan yang terjadi di dalam tubuh                     nyamuk)
·          contoh: plasmodium malariae 



ALGA

a.    Euglenophyta
·         hidup di air tawar, di dalam tanah dan lembab
·         tidak memiliki dinding sel
·         bergerak bebas
·         memiliki bintik mata
·         memiliki klorofil a dan b
·         memiliki pigmen karotin yang berfungsi untuk fotosintesis
·         contohnya adalah :euglena viridis

b.    Ganggang hijau (chlorophyta)
·         hidup di air tawar dan di air laut
·         memiliki klorofil a dan c
·         memiliki pigmen karotin dan xantofil
·         tubuh bersel satu seperti benang
·         bereproduksi dengan cara pembelahan biner dan fragmentasi
·         hidup dengan cara autotrof dan bersimbiosis dengan jamur

c.    Ganggang keemasan (chrysophyta)
·         berklorofil a dan c
·         memiliki pigmen fukosantin
·         bereproduksi dengan cara pembelahan biner dan penyatuan gamet
·         dapat dibagi menjadi 3 kelas besar: xanthophyceae, chrysopyceae, bacillariophyceae

d.    Ganggang api (phyrophyta)
·         disebut juga dengan dinoflagellata
·         tubuhnya tersusun atas satu sel yang memiliki dinding sel
·         dapat bergerak aktif
·         bertempat tinggal di laut
·         memiliki klorofil a dan c
·         memiliki pigmen xantofil, dinosatin, dan fukobilin
·         bereproduksi dengan membelah dirinya secara biner

e.    Ganggang coklat (phaeophyta)
·         memiliki bentuk seperti tumbuhan tinggi
·         memiliki klorofil a dan c
·         memiliki pigmen xantofil dan fukosatin
·         bereproduksi secara vegetatif dengan cara fragmentasi dan zoospore
·         reproduksi seksualnya dengan cara isogami, anisogami, dan oogami

f.     Ganggang kemerahan (rhodophyta)
·         memiliki klorofil a dan d
·         pigmen karoten dan fukosianin
·         bereproduksi secara spora dan oogami (generatif)
·         sebagian besar berhabitat di laut

Protista mirip jamur

·         memiliki sifat ataupun ciri-ciri yang sama dengan jamur
·         tidak dimasukkan ke dalam fungi karena memiliki struktur tubuh dan cara reproduksi yang berbeda dengan jamur pada umumnya
·         dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu: Jamur lendir (myxomycota) dan Jamur air (oomycota)
Read More...

Perkembangan Budaya Politik di Indonesia Hari Ini

Perkembangan Budaya Politik di Indonesia Hari Ini

Di zaman reformasi seperti sekarang terlihat banyak pengaruh yang diberikan masyarakat untuk bagian pemerintahan. Zaman semakin maju akses publik pun semakin mudah didapatkan. Mulai dari keseharian presiden yang giat membangun sampai ke pelosok negeri, hingga tetangga jauh yang brisik karena peta versi baru menuliskan nama Laut Natuna Utara. Atau malah AZKABA milik Armada berhasil menyalip jumlah viewer SCUS milik LastChild Virgoun. :v

Read More...

MAKALAH PENGOLAHAN MINYAK BUMI

MAKALAH
PENGOLAHAN MINYAK BUMI






Disusun Oleh: 

                          
                          Mohamad Hasnan Fuad                  X3 / 17
                         



SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017






I.       KATA PENGANTAR


































II.    DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. ............
A.    Latar Belakang ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................
A.    Proses Pengolahan Minyak Bumi Secara Umum ..............................
B.     Proses Pengolahan Minyak Bumi
C.     Produk Olahan Minyak Bumi
            BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ....................................................................................
B.     Saran ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Minyak bumi berasal dari formasi batuan yang berumur antara sepuluh juta sampai empat ratus juta tahun dan sekarang ini telah terbukti bahwa pembentukan minyak bumi berkaitan dengan pengembangan batuan sedimen berbutir halus, yang mengendap dilaut atau didekat laut dan bahwa minyak bumi adalah produk dari binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di laut. Walaupun demikian mengenai asal usul minyak bumi ini telah banyak teori yang diajukan diantaranya ada yang menganggap bahwa minyak bumi berasal dari bahan anorganik.
Pada tahun 1866, Berthelot mengajukan teori bahwa minyak bumi berasal dari reaksi antara karbid dengan air yang menghasilkan asitilen, yang selanjutnya karena suhu dan tekanan yang tinggi asitilen berubah menjadi minyak bumi.
Teori organik mengenai terjadinya minyak bumi diajukan oleh Engler pada tahun 1911 yang mengatakan bahwa minyak bumi terjadi dari bahan organik melalui tiga tahap. Tahan pertama, deposit binatang dan tumbuh-tumbuhan berkumpul pada dasar laut, yang selanjutnya yang akan terurai oleh bakteri. Karbohidrat dan protein yang diubah menjadi bahan yang dapat larut dalam air atau menjadi gas, akan terbawah oleh aliran air atau udara. (Hardjono,A.2001)
Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta senyawa kimia, yang paling banyak adalah senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan. Minyak bumi dan derivat minyak bumi menghasilkan bahan bakar kendaraan bermotor, pesawat terbang dan kereta api. Tumbuhan dan hewan juga menghasilkan minyak pelumas yang dibutuhkan untuk alat-alat mesin industri. (William,H,B.1995)






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengolahan Minyak Bumi Secara Umum
Suatu cara yang paling penting untuk memisahkan minyak mentah kedalam fraksi-fraksinya ialah distilasi. Sifat-sifat fraksi tergantung kepada komposisi minyak mentah dan tergantung kepada tipe produk jadi yang diinginkan. Minyak mentah mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon yang tidak semuanya cocok untuk semua produk yang diinginkan. Misalnya adanya aroma didalam fraksi kerosin atau fraksi minyak gas menyebabkan mutu kerosin atau bahan bakar diesel yang dihasilkan dari distilasi langsung minyak mentah tidak baik.Sebaliknya, adanya aromat dalam fraksi bensin dalam minyak mentah, menyebabkan mutu bensin langsung baik.
 Pada umumnya, tidak ada fraksi-fraksi atau gabungan fraksi-fraksi yang diperoleh dari pemisahan minyak mentah yang begitu saja digunakan sebagai produk minyak bumi. Masing-masing biasanya masih harus mengalami perlakuan (treating) lebih lanjut yang berbeda-beda tergantung kepada kotoran-kotoran yang ada dalam fraksi dan sifat-sifat yang diinginkan dalam produk jadi. Perlakuan yang paling sederhana terhadap fraksi ialah pencucian soda untuk menghilangkan senyawa belerang. Sedangkan serangkaian perlakuan yang kompleks adalah perlakuan pelarut(solvent treating), pengawamalaman dengan pelarut (solvent dewaxing), perlakuan lempung (clay treating) dan perlakuan hidro (hydrotreating) serta pencampuran (blending) untuk menghasilkan misalnya minyak pelumas. (Hardjono,A.2001)
B.     Proses Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah yang baru dipompa keluar dari tanah umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal minyak tersebut harus diproses terlebih dahulu didalam kilang minyak.
Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari dari berbagai senyawa hidrokarbon. Didalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.
Secara garis besar terdapat 4 proses dalam pengolahan yang berlangsung didalam kilang minyak, yaitu:
1)      Destilasi
Destilasi merupakan penguapan suatu cairan dengan cara memanaskannya dan kemudian mengembunkan uapnya kembali menjadi cairan. Destilasi sebagai proses pemisahan dikembangkan dari konsep-konsep dasar: tekanan uap, kemenguapan, dan sebagainya. Destilasi digunakan untuk pemisahan cairan-cairan dengan tekanan uap yang cukup tinggi. Dengan kolom yang dirancang secara baik, dapat memisahkan cairan-cairan dengan perbedaan tekanan uap yang kecil (tapi tidak campuran azeotrop). Destilasi merupakan metode isolasi/pemurnian (Bahti, 1998).
2)      Konversi
Proses untuk mengubah ukuran dan struktur hidrokarbon. Didalamnya termasuk juga : Dekomposisi (cracking), Unifikasi (Alkilasi dan Polimerisasi, dan Alterasi (Isomerisasi).

3)      Treatment
Proses untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut dan diolah menjadi produk akhir.

4)      Blending
Proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan zat aditif untuk mendapatkan produk akhir.

C.     Produk Olahan Minyak Bumi
Ada beberapa cara penggolongan produk jadi yang dihasilkan oleh kilang minyak. Diantaranya produk jadi yang terbagi menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan produk Bukan Bahan Bakar Minyak (BBBM).
Yang termasuk produk BBM adalah :
·         Avtur
·         Bensin motor
·         Bahan bakar jet
·         Kerosin
·         Solar
·          
·         Minyak Diesel
·         Minyak Bakar
Sedangkan yang termasuk produk BBBM adalah :
·         Liquifed Petroleum Gases (LPG)
·         Pelarut
·         Minyak pelumas
·         Gemuk
·         Aspal
·         Parafin
·         Karbon hitam
·         Kokas



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Suatu cara yang paling penting untuk memisahkan minyak mentah kedalam fraksi-fraksinya ialah distilasi. Sifat-sifat fraksi tergantung kepada komposisi minyak mentah dan tergantung kepada tipe produk jadi yang diinginkan.
Proses pengolahan minyak bumi didalam kilang minyak secara umum berlangsung secara 4 tahapan, yakni Destilasi,Konversi(Cracking,Alkilasi,Polimerisasi, Alterasi ),Treatment,dan Blending.
Produk-produk olahan yang dihasilkan berupa Bahan Bakar Minyak(BBM) dan Bukan Bahan Bakar Minyak(BBBM).
B.     Saran
Peningkatan kualitas olahan minyak bumi sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia,terlebih dengan kemajuan teknologi yang pesat.
Saat ini,ketergantungan terhadap minyak bumi masih tinggi. Tingkat konsumsi yang menjulang tidak sebanding dengan ketersediaan, dengan begitu perlu kesadaran akan mengeksplorasinya agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.








DAFTAR PUSTAKA

·         Hardjono, A., 2001. Teknologi Minyak Bumi. Edisi I, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
·         Brown, H. William, 1995. Organic Chemistry. USA: Saunders College Publishing
·         Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisika. Universitas Padjajaran. Bandung.
·         Nugroho, A. 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi.Cetakan I. Yogyakarta: Graha Ilmu.







Read More...