LAPORAN PRAKTIKUM
BAHAYA
MENGHIRUP ASAP ROKOK
Anggota : Devian Bilhaq Robby Muhammad /
XI IPA 2 – 10
Hisyam Ibadurrahman / XI IPA 2 – 14
Mohamad Hasnan Fuad / XI
IPA 2 – 16
Muhammad Bagas Ariyahya / XI IPA 2 – 18
SMAIT
NUR HIDAYAH KARTASURA
TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
I.
Judul
Bahaya
Menghirup Asap Rokok
II.
Tujuan
1. Mengetahui
Bahaya Asap Rokok
2. Memenuhi
Nilai Praktik Mata Pelajaran Biologi
3. Mengetahui
Cara Membuat Model Sederhana
III.
Dasar
Teori
Pernapasan adalah proses pertukaran gas antara makhluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam proses pernapasan,oksigen merupakan zat
kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari lingkungan sekitar.
Oksigen diperlukan untuk oksidasi (pembakaran) zat makanan. Proses oksidasi
makanan bertujuan untuk menghasilkan energi dan energi yang dihasilkan
digunakan untuk aktivitas hidup.
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus,
dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies
lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa
bahan tambahan (Heryani, 2014).
Perokok adalah mereka yang merokok setiap hari untuk
jangka waktu minimal enam bulan selama hidupnya masih merokok saat survei
dilakukan (Octafrida, 2011).
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap
isinya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa (Saleh, 2011).
IV.
Alat
dan Bahan
§ Satu
Batang Rokok
§ Botol
Air Mineral 1,5 L
§ Tutup
Botol yang sudah dilubangi
§ Dua
Buah Kapas
§ Satu
Karet Gelang
§ Korek
Api
V.
Langkah
Kerja
1. Siapkan
botol air mineral beserta tutup botol yang sudah dilubangi.
2. Masukkan
batang rokok ke tutup botol yang sudah dilubangi,pasang ujung rokok menghadap
ke dalam botol.
3. Nyalakan
rokok menggunakan korek api.
4. Pasangkan
tutup botol ke botol.
5. Tutupilah
batang rokok yang ada diluar botol menggunakan kapas.
6. Tekan
badan botol secara perlahan sampai rokok terbakar habis.
7. Lepas
tutup botol lalu pasang kapas yang lain menutupi lubang botol,ikat dengan
karet.
8. Tekan
lagi badan botol secara perlahan sampai asap didalam botol habis.
VI.
Data
Pengamatan
Percobaan
1
Warna kuning kecokelatan, kotoran pekat dan
menempel diseluruh permukaan kapas.
Percobaan 2
Warna
cokelat, kotoran menempel pada sebagian permukaan kapas.
VII. Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan dua percobaan dalam
satu waktu. Pada percobaan pertama menguji kadar asap rokok bagi perokok aktif
dan percobaan kedua menguji kadar asap rokok bagi perokok pasif.
Pada percobaan pertama, kami memasukkan ujung batang
rokok yang kondisinya sudah terbakar pada tutup botol yang sudah dilubangi dan
dipasangkan ke botol. Dengan menyumbat pangkal batang rokok yang berada diluar
botol menggunakan kapas,kami menyimulasikan rokok yang sedang dihisap masuk ke
dalam mulut. Hasilnya terdapat gumpalan residu asap rokok berwarna kuning
kecokelatan yang menempel pada permukaan kapas. Hal ini membuktikan bahwa
kandungan zat didalam rokok akan menimbulkan bekas kotoran pada paru-paru
perokok aktif.
Sedangkan pada percobaan kedua,setelah tutup botol
dilepas dan diganti ditutupi menggunakan kapas lain yang diikatkan pada lubang
botol,lalu menekan bagian badan botol. Kami menyimulasikan asap rokok yang
dihirup oleh orang lain. Asap rokok yang terdapat di dalam botol ditekan
sehingga keluar melalui kapas. Kapas yang diikatkan pada lubang botol perlahan
berubah warna menjadi cokelat gelap dan meninggalkan gumpalan residu di
permukaan. Hal ini membuktikan bahwa orang yang menghirup asap rokok (perokok
pasif) dapat menyebabkan masuknya kotoran kedalam paru-paru.
VIII. Kesimpulan
Pada percobaan pertama,setelah kapas di sumbatkan ke
pangkal rokok,terdapat gumpalan residu asap rokok pada permukaan kapas dan
kapas berubah warna menjadi kuning kecokelatan. Dan pada percobaan kedua,kapas
yang diikatkan pada lubang botol berubah warna menjadi cokelat gelap setelah
asap rokok yang ada didalam botol ditekan keluar.
Terdapat perbedaan yang jelas dari kedua kapas yang
digunakan untuk percobaan. Kapas pada percobaan pertama mengumpulkan kotoran
yang lebih pekat. Sedangkan kapas pada percobaan kedua mengumpulkan kotoran
tidak sepekat kapas yang pertama.
Jadi,baik perokok aktif maupun perokok pasif merasakan
dampak buruk dari paparan asap rokok. Asap rokok yang dihirup masuk kedalam
paru-paru akan menimbulkan permasalahan pada bagian sistem pernapasan.
IX.
Daftar
Pustaka
Heryani, R. 2014. Kumpulan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Khusus Kesehatan. Jakarta : CV. Trans Info Media.
Lenggono, Budi. 2018. Biologi 2B untuk SMA IT kelas XI Semester 2. Sukoharjo : SMA IT NUR
HIDAYAH Press.
Octafrida M, D. 2011. Hubungan Merokok dengan Katarak di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan. (KTI). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Saleh, K.N.B. 2011. Prevalensi Penderita
Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) dengan Riwayat Merokok di Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP HAM) Medan Periode Januari 2009 – Desember
2009. (KTI). Universitas Sumatera Utara. Medan.
7 komentar
Write komentarMakasih infonya 🙌
ReplyMakasi infonya
ReplyIya
ReplyHasil nya apa kak?
ReplyHasilnya ada pada Data Pengamatan ya
ReplySaya bingung dengan kalimat pada bagian langkah langkah, dapatkah anda memperlihatkan Vidio atau foto per-langkah langkah? Terima kasih, saya menunggu jawaban anda
Reply@Robert Baden Powell mohon maaf saya blm memperbaiki fitur balas komentarnya, semoga anda membacanya.
ReplyMaaf saya terlambat membalas, sayangnya kami tidak sempat mendokumentasikan dalam bentuk video. Intinya Anda membuat lubang pada tutup botol, kemudian setelah asap cukup memenuhi badan botol gunakan kapas sebagai filter di lubang yang sama. Semoga penejlasanya membantu