Di zaman reformasi
seperti sekarang terlihat banyak pengaruh yang diberikan masyarakat untuk bagian
pemerintahan. Zaman semakin maju akses publik pun semakin mudah didapatkan.
Mulai dari keseharian presiden yang giat membangun sampai ke pelosok negeri, hingga tetangga jauh yang brisik karena peta versi baru menuliskan nama Laut
Natuna Utara. Atau malah AZKABA milik Armada berhasil menyalip jumlah viewer SCUS milik LastChild Virgoun. :v
Baru-baru ini ketika artikel ini ditulis,terjadi
pembantaian suatu etnis di Myanmar yang melanggar nilai kemanusiaan. Tentu
banyak kalangan masyarakat mulai dari sekelas penikmat media cetak seperti
koran hingga sekelas presiden pun ikut memberi tindakan terhadap sikap yang bertentangan
tersebut.
Namun yang saya
soroti kali ini adalah bagaimana dari salah satu pihak yang menuntut sikap yang
nyata oleh presiden. Sebagian masyarakat berpikiran bahwa pemerintah Indonesia
kurang tanggap melawan tindakan yang bertentangan dengan sikap politik
Indonesia,yaitu sikap politik luar negeri yang Bebas Aktif.
Tentu masyarakat
yang geram atas pemerintahan berspekulasi. Bagaimana bisa negara yang besar ini
tidak mampu membantu banyak untuk meredakan kondisi ini .Padahal masih dalam
satu kawasan yang sama pula. Banyak masyarakat yang aktif menyuarakan suaranya
untuk kepentingan tersebut. Banyak pula yang mengkritisi pemerintahan
.
Dari gambaran
diatas dapat dijadikan sampel bagaimana keadaan kecil politik di Indonesia.
Walaupun bukan membahas keadaan di dalam negeri tetapi masih banyak yang menaruh
rasa peduli,terlebih suara yang dikeluarkan menentukan bagaimana sikap negara
dalam mengambil sebuah keputusan.
Budaya politik
Indonesia semakin berkembang menuju arah demokrasi yang modern. Terlihat
bagaimana antusiasnya rakyat yang semakin hari semakin menjadi. Tentu ada
dampak positif dan negatifnya, dan dampak negatifnya pun sering timbul karena
dimanfaatkan oleh pihak yang mencari dukungan dari celah tersebut.
Intinya budaya
politik yang berkembang sekarang menurut sudut pandang keseharian di masyarakat
menunjukkan semakin banyak partisipasi warga negara dalam berpolitik.
Masyarakat semakin sadar akan hak dan tanggung jawab dalam berpolitik,serta
tidak menerima begitu saja keadaan yang sedang terjadi atas objek politik,baik
umum,input,dan output.
Terlepas dari
penjelasan tadi masih ada masyarakat Indonesia yang berpandangan politik
Tradisional ataupun Subjek. Semua tergantung dari sudut pandang. Semoga
Bermanfaat.
--------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------
Nb.Tulisan ini merupakan opini penulis,apabila kurang sependapat silahkan membuka forum diskusi di kolom komentar. Sejatinya artikel ini benar-benar tulisan pribadi dan dalam rangka memenuhi nilai tugas mata pelajaran PKN. Sekian,Terima Kasih
Sebelumnya, berhubung Admin mendapat tugas dan semakin lama blog ini tidak terurus maka satu persatu tugas yang layak akan terpampang menghiasi layar kaca anda. Jadi tugas yang berhasil saya kerjakan dan juga luapan opini aneh saya setidaknya memberikan sedikit manfaat untuk diri anda. Doakan saja di mudahkan dalam urusan ini sehingga anda bisa nyaman singgah di blog ini. Matur Nuwun